17 Juli 2009

bom marriot

jumat 17 juli 2009
dari sekedar pagi yang normal dan biasa-biasa saja, berubah menjadi hari yang mencekam di jakarta. bagaimana tidak, hari ini 2 bom telah meledak di kawasan kuningan jakarta, tepatnya di hotel JW marriot dan hotel Ritz charlton.

sampai saat ini saya menulis artikel, belum di ketahui siapa pihak yang terlibat atau bertanggung jawab atas ledakan tersebut. namun satu yang bisa saya katakan adalah, perbuatan pemboman sangatlah tidak manusiawi, apapun alasannya, agama, politik, ras dan golongan tidak dapat dijadikan pembenaran bagi siapa saja untuk melakukan pemboman.

untuk sementara korban jiwa sudah mencapai 9 orang serta korban luka sebanyak 52 orang. beberapa RS yang dijadikan rujukan adalah RS. MMC jakarta, RS. Jakarta, dan RS. Pusat Pertamina

untuk saat ini sekian berita yang saya sampaikan, karena masih harus mencari berita pasti tentang tragedi BOM kali ini

15 Juli 2009

hati-hati penipuan berkedok telkom

saat ini banyak sekali modus penipuan yang muncul, diantaranya yang paling sering adalah penipuan dengan memanfaatkan fasilitas sms yang menyatakan bahwa kita mendapatkan hadiah dengan syarat harus menyetorkan sejumlah uang atau memberikan no rekening terlebih dahulu.

namun yang terbaru sekarang adalah dengan menelpon langsung ke rumah kita.

hal ini baru saja saya alami hari minggu tanggal 12 Juli 2009.
ceritanya saat itu pada pukul 13.00 saya mendapat telepon dari seseorang yang mengatakan bernama dede, dia bilang bahwa saya telah memenangkan hadiah satu buah motor mio soul dari hasil pengundian telkom bagi-bagi rezeki yang akan disiarkan oleh trans 7.

untuk konfirmasi hadiah, saya diharuskan menghubungi seseorang yang mengaku bernama haji hermawan. setelah saya menelpon orang tersebut dia bilang bahwa saya benar mendapatkan hadiah dari telkom dan tidak dikenakan biaya apapun karena pajak sudah ditanggung PT. Telkom

saat itu saya tergiur, dan mulai memperhatikan ucapannya dengan serius. kecurigaan saya kembali muncul ketika dia menyuruh saya membeli voucher simpati seharga Rp. 600 rb untuk digunakan sebagai syarat pengambilan hadiah, itu pun katanya nanti akan di ganti oleh pihak telkom.

singkat cerita saya langsung saja memutuskan telpon saya dengannya tadi dan langsung menghubungi 147 dan pihak trans tv, ternyata benar dugaan saya, kedua pihak berwenang tersebut tidak membenarkan adanya pembagian hadiah pada tanggal 12 Juli 2009.

fuuhh,,
untung saja saya tidak tertipu, buat orang-orang yang merasa saya sebutkan di atas,,,,kaaciiaaaannnn dech loe..emang enak penipuannya gagal,,

masa saya sekolah tinggi-tinggi..(di atas genteng soalnya,,makanya tinggi) masih bisa ketipu sama yang begituan. buat masyarakat pembaca semua berhati-hatilah, selalu berpikir tenang sebelum bertindak, jangan terburu-buru nafsu, walaupun pada awalnya penipu itu terdengar sangat meyakinkan.

terima kasih

golkar..koalisi vs oposisi

yach..
kayanya pernyataan di atas ga perlu di jawab dech. soalnya klo di lihat dari sejarah berdirinya tuh partai sampe sekarang, mana pernah golkar ga berada di pemerintahan..

seharusnya golkar sesekali mau belajar untuk ga berkuasa atau tidak berada dalam struktur penguasa, karena itu akan menjadi pelajaran politik bagi mereka sendiri. karena seperti orang bijak bilang..(orang bijak yang mana nih..!!), pengalaman adalah pelajaran terpenting dalam hidup..

begitu juga bagi kehidupan sebuah partai, dengan semakin beragamnya pengalaman yang dijalani oleh sebuah partai, maka makin cerdas pula partai tersebut kedepannya. karena perlu diingat juga nih, dinamika politik Indonesia di masa yang akan datang akan jauh lebih meningkat ke level yang lebih tinggi. kalau golkar hanya tetap bertahan pada jalur yang seperti saat ini saja, besar kemungkinannya partai golkar akan ditinggalkan para pendukungnya.

08 Juli 2009

quick count vs survey kampanye

baru saja pilpres 2009 berakhir. sampai saat saya menuliskan artikel ini, proses penghitungan quick count pun belum selesai. tapi tampaknya dari beberapa hasil quick count, kita dapat mengambil kesimpulan cepat bahwa kubu SBY-Boediono telah dapat diperkirakan akan menjadi pasangan prsiden dan wakil presiden periode 2009-2014.

memang banyak pihak yang tidak mau mengakui keakuratan hasil quick count, terutama dari pihak yang dinyatakan kalah dalam quick count. akan tetapi saya pribadi berpendapat bahwa quick count saat ini sudah memiliki tingkat akurasi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. sehingga sudah cukup bisa menggambarkan secara umum apa yang akan terjadi pada penghitungan real time KPU.

satu hal yang perlu diingat para pembaca sekalian adalah, quick count berbeda dengan survey yang biasa kita dengar sewaktu masa kampanye, meskipun diselenggarakan oleh pihak atau lembaga survey yang sama.

maksud saya adalah, quick count yang diselenggarakan oleh suatu lembaga survey "A" misalnya, lebih memiliki tingkat "kejujuran" dan "ketepatan" yang lebih baik jika dibandingkan dengan suatu survey pada masa kampanye yang dibuat juga oleh lembaga survey "A" tersebut tadi.

mengapa bisa demikian?

itu karena, quick count didasarkan pada data real (bukti nyata yang diperkuat dengan dokumentasi tertulis) dan tidak ada kepentingan politis apapun di dalamnya, karena toh masyarakat telah menentukan pilihannya, sehingga hasil quick count tidak akan berpengaruh apa-apa pada hasil suara yang akan didapatkan nanti. yang ada hanyalah kepentingan bisnis masing-masing lembaga survey dalam membangun citra bahwa lembaganya lah yang paling akurat dan tercepat dalam melakukan penghitungan suara. sehingga lagi-lagi, ini justru makin membuat kinerja tiap-tiap lembaga survey makin maksimal dalam mengeluarkan hasil kerjanya.

hal tersebut berbeda dengan survey yang kita sering dengar pada masa kampanye. itu karena pada proses survey, banyak kepentingan yang "bermain" di dalamnya.

sebagai contoh : misalnya jika ada survey "siapakah calon presiden yang paling anda kagumi?"

si lembaga pembuat survey, dapat membuat pertanyaan seputar tema di atas, yang dapat mengarahkan atau menggiring para koresponden (yang menjawab pertanyaan/ rakyat) untuk memilih salah satu calon presiden. sehingga, kita sebagai orang yang diberikan pertanyaan (koresponden), bisa memberikan jawaban bahwa kita mendukung 2 capres yang berbeda hanya karena pertanyaan yang diberikan oleh si lembaga survey tadi sedikit saja di rubah.

oleh karena itu, kepentingan politik para capres sangat berperan disini. siapa yang mau membayar lebih kepada salah satu lembaga survey, maka si lembaga survey tadi akan membuatkan survey yang mengunggulkan capres tersebut.

pertanyaannya, apa keuntungan yang didapat capres jika ada survey yang mengunggulkan dirinya?

jawabannya adalah :
karena adanya faktor psikologis pada diri kita sebagai calon pemilih. kita pada umumnya cenderung akan lebih mendukung atau memilih sesuatu yang memang sudah banyak orang dukung atau gunakan.

misalnya : banyak orang suka motor Honda (maaf bukan iklan....), akibatnya jika kita pada saat ingin membeli motor nanti, kita pasti akan lebih sedikit menjadikan motor Honda sebagai pilihan kita paling tidak, apalagi kalau kita tidak mengerti sama sekali tentang motor dan mesin otomotif, sudah pasti motor Honda adalah satu-satunya motor pilihan kita, padahal ada merek motor lain yang juga sama berkualitasnya.

hal yang sama juga berlaku pada saat survey tentang presiden tadi. kita tentunya akan lebih terdorong mendukung salah satu capres yang kita dengar mendapat poling survey tinggi. apalagi jika kita sedang dalam keadaan bimbang diantara capres-capres yang ada (alias ga tau harus milih siapa..hehehehe).

jadi intinya adalah, quick count berbeda dengan survey masa kampanye. quick count jauh lebih dapat dipertanggung jawabkan hasilnya ketimbang survey-survey masa kampanye. oleh karena itu, mulai saat ini, kita sebagai rakyat Indonesia yang sudah mulai mau "CERDAS", sebaiknya sudah dapat membedakan tingkat "kejujuran" dan "akuntabilitas" antara quick count dan survey-survey tadi, dan jangan mau lagi "digiring" oleh suatu opini publik palsu melalui survey-survey yang akan diberikan di masa yang akan datang. karena itu hanya akan merugikan diri kita sendiri dan bangsa Indonesia tentunya.

04 Juli 2009

andi malarangeng salah bicara atau....?

yupz
tema di atas memang patut dipertanyakan, bagaimana bisa andi malarangeng yang seorang juru bicara presiden sekaligus tim sukses salah satu capes bisa berkata seperti itu?

bagi pembaca yang belum mengetahui akar permasalahan berita ini, saya akan jelaskan dengan singkat. jadi, pada suatu acara resmi (saat kampanye kalau tidak salah) baru-baru ini, andi malarangeng mengatakan bahwa "saat ini belum saatnya bagi putra sulawesi selatan untuk menjadi presiden". pernyataan tersebut kontan langsung menyulut emosi dan reaksi keras masyarakat se-sulawesi selatan. bagaimana tidak, dengan pernyataan tersebut berarti andi malarangeng telah menganggap putra Sulsel saat ini tidak memiliki kualitas untuk menjadi seorang pemimpin, bukankah hal tersebut adalah tindakan yang sangat rasialis. bahaya sekali jika hal seperti ini didiamkan, karena dapat memicu terjadinya konflik kedaerahan yang berujung pada perpecahan negara Republik Indonesia.

namun, dalam hal ini saya mencoba memahami posisi andi malarangeng saat itu. mungkin saja saat itu dia sedang salah bicara atau kita biasa bilang keseleo lidah, artinya tidak disengaja. menurut saya pernyataan itu awalnya mungkin ingin dilancarkan kepada capres JK yang memang berasal dari Sulawesi Selatan. akan tetapi dia salah berbicara dengan malah membawa-bawa warga Sulawesi Selatan seluruhnya, diakui atau tidak oleh pihak andi malarangeng, tetapi memang kata-kata seperti itu yang keluar dari mulutnya.

sekarang anggaplah andi malarangeng salah bicara. masalahnya, mengapa hal itu tidak mau diakui saja olehnya dan segera meminta maaf secara terbuka dihadapan pers yang ditujukan kepada seluruh rakyat Sulsel. saya rasa jika hal itu dilakukan, akan lebih terhormat baginya dan masalahpun tidak akan menjadi panjang. bukannya malah tetap bersikeras membela diri.

bukankah seorang ksatria sejati itu harus memiliki sikap tidak malu untuk meminta maaf.

03 Juli 2009

debat capres 2009

tak terasa debat final capres 2009-2014 baru saja selesai semalam. ini berarti, pemilu presiden tinggal 5 hari lagi. fiiuuhh, deg-degan rasanya jantung ini menanti siapa yang akan menjadi presiden Indonesia selanjutnya.

Perasaan ini disadari atau tidak pasti dirasakan juga oleh masyarakat Indonesia lainnya. berbeda dengan pemilu presiden sebelumnya yang kurang bisa menarik perhatian dan emosi kita sebagai rakyat yang menyaksikan.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

banyak faktor yang turut mempengaruhi hal ini, diantaranya adalah kandidat yang bersaing, para tim sukses masing-masing calon lewat argumen-argumen pedas & iklan-iklannya, dan KPU melalui program debatnya yang walaupun menuai kritik di awal, akan tetapi tidak bisa dipungkiri turut menambah semarak pemilu tahun 2009.

pada kali ini, saya lebih menyoroti faktor debat presiden yang dilaksanakan semalam.

disadari atau tidak, diakui ataupun tidak, makin hari persaingan antar capres sepertinya makin memanas antara kubu SBY-Boediono dengan kubu JK-WIN. hal ini makin terlihat pada debat capres yang dilaksanakan tanggal 3 Juli 2009. pada saat itu terlihat bagaimana capres Megawati seolah-olah tidak terlalu diajak dalam "permainan". Megawati seakan terpisah dari perbincangan antara JK dengan SBY. akibatnya penonton yang menyaksikan menjadi kurang interest setiap giliran Megawati menyampaikan visi-misi dan argumen atas setiap pernyataan yang diberikan kepadanya.

padahal jika di nilai, penampilan Megawati semalam adalah penampilan terbaiknya selama acara debat capres ini dilakukan. akan tetapi apa mau di kata, penampilannya tetap saja tenggelam & kalah bersaing dari 2 kompetitornya yang lain.

o iy, sebagai info bagi para pembaca semua, saya bukanlah tim sukses salah satu capres yang berkompetisi saat ini. akan tetapi kalau boleh jujur, jika disuruh menilai penampilan dari debat capres semalam (3 Juli 2009), saya memberikan nilai untuk penampilan terbaik kepada capres JK (Jusuf Kalla). karena selain memang dia mampu mencairkan suasana dengan "gayanya", dia juga mampu membuat SBY salah menjawab ketika SBY mengatakan bahwa iklan satu putaran bukanlah iklan dari pihaknya, padahal kita tahu selama ini tim sukses SBY-Boediono mati-matian memperjuangkan pemilu capres 1 putaran, walaupun memang setelah acara tersebut para tim sukses SBY langsung mengklarifikasi dengan argumen-argumennya, akan tetapi, pernyataan tersebut sudah terlanjur keluar dari pihak SBY dan disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia yang sempat menonton acara tersebut.

nah sekarang, giliran kita semua rakyat Indonesia yang harus berjuang bekerja keras untuk berfikir dan kemudian menentukan siapa capres pilihan kita nanti yang akan kita pilih (contreng), janganlah kita terlalu berfikir satu putaran atau dua putaran, karena anggarannya memang sudah disiapkan oleh pemerintah untuk dua putaran.

yang terpenting adalah, kita bisa mendapatkan presiden yang terbaik bagi bangsa Indonesia, yang mampu membawa bangsa yang kita cintai ini lebih baik lagi kedepannya. dan jika calon yang kita unggulkan belum memenangkan pemilu kali ini, janganlah kita menjadi tidak mendukung program-program yang dibuat oleh pemerintah terpilih nanti, selama program tersebut membawa kebaikan bagi kebanyakan rakyat, kita sebaiknya mendukungnya.

jadi,,,,,
pemilu 2009....kami dataaannnggggg!!!!!